Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)
RSS

Selasa, 13 Agustus 2013

Bipolar Disorder

Beberapa hari lalu. Aku menoton sebuah trailer fil di youtube, yang terlihat sedikit menakutkan, menyentuh, dan menarik menurutku.

At the very bottom of everything

Merupakan film yang bercerita tentang perjuangan hidup seorang gadis melawan bipolar disorder.
Bipolar Disorder? Apa itu? Mungkin masih terdengar asing bagi telinga orang – orang awam, sama sepertiku baru mendengar nama dari penyakit ini. Penyakit???????

Ya benar sekali. Bipolar Disorder adalah nama penyakit dari salah satu gangguan kejiwa’an yang banyak sekali variasinya. Jadi gangguan mental bukan hanya gila namun banyak sekali macamya yang terkadang harus diwaspadai. Mengapa aku menulis berbagai hal tentang penyakit ini, karena aku merasa tersentuh dengan penderita’an mereka. Betapa mereka juga ingin hidup layaknya orang normal lain.

Saya sering mengalami kesulitan dalam bergaul,
memiliki ketakutan yang berlebihan sa'at menghadapi seseorang,
memiliki kecemasan yang tiba-tiba karena masa depan yang belum tentu terjadi,
kadang merasa sangat putus asa dan tidak berharga bahkan ingin mengakhiri hidup atau terkadang dapat begitu bahagia sampai tak dapat mengontrol emosi dan memalukan diri sendiri. Terus terang saya capek dengan keada'an ini.
Apakah yang saya lami ini termasuk gangguan psikis yang serius.
Saya menjadi sulit berkonsentrasi dalam hidup saya



Sebelumnya akan kuberikan penjelasan mengenai bipolar disorder dari beberapa sumber

Definisi Penyakit Bipolar

Penyakit bipolar, juga dikenal sebagai penyakit manic-depressive, adalah penyakit otak yang menyebabk perubahan-perubahan yang tidak biasa pada suasana hati, energi, tingkat-tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas harian. Gejala-gejala dari penyakit bipolar adalah parah. Mereka berbeda dari naik dan turun yang normal yang setiap orang melaluinya dari waktu ke waktu. Gejala-gejala penyakit bipolar dapat berakibat pada hubungan-hubungan yang rusak, pencapaian sekolah atau pekerjaan yang buruk, dan bahkan bunuh diri. Namun penyakit bipolar dapat dirawat, dan orang-orang dengan penyakit ini dapat menjalankan kehidupan-kehidupan yang penuh dan produktif.
Penyakit bipolar seringkali berkembang pada akhir masa remaja seseorang atau pada tahun-tahun awal masa dewasa. Paling sedikit setengah dari semua kasus-kasus mulai sebelum umur 25 tahun. Beberapa orang-orang mempunyai gejala-gejala pertama mereka selama masa kanak-kanak, sementara yang lain-lain mungkin mengembangkan gejala-gejala jauh kemudian dalam kehidupannya.
Penyakit bipolar tidak mudah untuk disoroti ketika ia mulai. Gejala-gejala mungkin nampak seperti persoalan-persoalan yang terpisah, tidak dikenali sebagai bagian-bagian dari persoalan yang besar. Beberapa orang-orang menderita bertahun-tahun sebelum mereka didiagnosa dan dirawat secara benar. Seperti diabetes atau penyakit jantung, penyakit bipolar adalah penyakit jangka panjang yang harus dikelola secara hati-hati sepanjag kehidupan seseorang.





Gejala-Gejala Dari Penyakit Bipolar

Orang-orang dengan penyakit bipolar mengalami keadaan-keadaan emosional yang hebatnya tidak biasa yang terjadi pada periode-periode yang beda yang disebut "mood episodes (episode-episode suasana hati)". Keadaan yang sangat penuh kegembiraan disebut manic episode, dan keadaan yang sangat sedih atau tanpa harapan disebut depressive episode. Adakalanya, episode suasana hati termasuk gejala-gejala dari keduanya mania dan depresi. Ini disebut keadaan campuran (mixed state). Orang-orang dengan penyakit bipolar juga mungkin eksplosif dan teriritasi selama episode suasana hati (mood episode).
Perubahan-perubahan yang ekstrim pada energi, aktivitas, tidur, dan kelakuan berjalan bersama dengan perubahan-perubahan pada suasana hati ini. Adalah mungkin untuk seseorang dengan penyakit bipolar untuk mengalami periode yang berlangsung lama dari suasana-suasana hati yang tidak stabil daripada episode-episode yang terpisah dari depresi atau mania.
Seseorang mungkin sedang mempunyai episode penyakit bipolar jika ia mempunyai sejumlah gejala-gejala manic atau depresi untuk hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, untuk paling sedikit satu atau dua minggu. Adakalanya gejala-gejalanya begitu parah sehingga orang itu tidak dapat berfungsi di tempat kerja, sekolah, atau rumah.
Gejala-gejala dari penyakit bipolar digambarkan dibawah.
Gejala-gejala dari mania atau episode manic termasuk: Gejala-gejala dari depresi atau episode depresi termasuk:
Perubahan-Perubahan Suasana Hati
Periode yang panjang dari perasaan "puncak", atau suasana hati yang sangat gembira atau ramah
Suasana hati yang sangat teriritasi, agitasi, merasakan "jumpy (gelisah)" atau "wired".
Perubahan-Perubahan Kelakuan
Berbicara sangat cepat, melompat dari satu idea ke yang lainnya, mempunyai pemikiran-pemikiran yang bergegas-gegas
Sangat mudah dikacaukan
Aktivitas-aktivitas yang menuju tujuan yang meningkat, seperti menerima proyek-proyek baru
Menjadi gelisah
Tidur yang sedikit
Mempunyai kepercayaan yang tidak realistik pada kemampuan-kemampuan seseorang
Berkelakuan secara impulsif dan mengambil bagian pada banyak kelakuan-kelakuan yang menyenangkan dan berisiko tinggi, seperti membelanjakan sprees, seks yang impulsif, dan investasi-investasi bisnis yang impulsif.
Perubahan-Perubahan Suasana Hati
Periode yang panjang dari perasaan khawatir atau kosong
Kehilangan minat pada aktivitas-aktivitas yang pernah dinikmati, termasuk seks.
Perubahan-Perubahan Kelakuan
Merasa lelah atau "slowed down"
Mempunyai persoalan-persoalan berkonsentrasi, mengingat, dan membuat keputusan-keputusan
Menjadi gelisah atau teriritasi
Merubah kebiasaan-kebiasaan makan, tidur, atau yang lain-lain
Memikirkan kematian atau bunuh diri, atau mencoba bunuh diri.
Sebagai tambahan pada mania dan depresi, penyakit bipolar dapat menyebabkan jajaran dari suasana-suasana hati, seperti ditunjukan pada skala.
Picture of scale of severe depression, moderate depression, and mild low mood
Satu sisi dari skala termasuk depresi yang parah, depresi yang sedang, dan suasana hati rendah yang ringan. Depresi sedang mungkin menyebabkan gejala-gejala yang kurang ekstrim, dan suasana hati rendah yang ringan disebut dysthymia jika ia kronis atau berjangka panjang. Di tengah-tengah skala adalah suasana hati yang normal atau seimbang.
Pada ujung lain dari skala adalah hypomania dan mania yang parah. Beberpa orang-orang dengan penyakit bipolar mengalami hypomania. Selama episode-episode hypomanic, seorang mungkin mempunyai energi dan tingkat-tingkat aktivitas yang meningkat yang adalah tidak separah khas mania, atau ia mungkin mempunyai episode-episode yang berlangsung kurang dari satu minggu dan tidak memerlukan perawatan gawat darurat. Seseorang yang mempunyai episode hypomanic mungkin merasa sangat baik, berproduktif sangat tinggi, dan berfungsi baik. Orang ini mungkin tidak merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar bahkan ketika famili dan teman-teman mengenali turun naiknya suasana hati sebagai kemungkinan penyakit bipolar. Tanpa perawatan yang benar, bagaimanapun, orang-orang dengan hypomania mungkin mengembangkan mania atau depresi yang parah.
Selama keadaan campuran, gejala-gejala seringkali termasuk agitasi, kesulitan tidur, perubahan-perubahan utama pada nafsu makan, dan pikiran bunuh diri. Orang-orang pada keadaan campuran mungkin merasa sangat sedih atau putus asa sementara merasakan sangat bertenaga.
Adakalanya, seorang dengan episode-episode yang parah dari mania atau depresi juga mempunyai gejala-gejala psychotic, seperti halusinasi-halusinasi atau delusi-delusi (khayalan-khayalan). Gejala-gejala psychotic cenderung mencerminkan suasana hati seseorang yang ekstrim. Contohnya, gejala-gejala psychotic untuk seseorang yang mempunyai episode manic mungkin termasuk kepercayaan bahwa ia terkenal, mempunyai banyak uang, atau mempunyai kekuatan-kekuatan khusus. Pada cara yang sama, seseorang yang mempunyai episode depresi mungkin percaya ia hancur dan tidak beruang sepeserpun, atau telah melakukan kejahatan. Sebagai akibatnya, orang-orang dengan penyakit bipolar yang mempunyai gejala-gejala psychotic adakalanya salah didiagnosa sebagai mempunyai schizophrenia, penyakit mental parah lainnya yang dihubungkan dengan halusinasi-halusinasi dan khayalan-khayalan.
Orang-orang dengan penyakit bipolar mungkin juga mempunyai persoalan-persoalan kelakuan. Mereka mungkin menyalahgunakan alkohol dan unsur-unsur, mempunyai persoalan-persoalan hubungan, atau berkinerja buruk di sekolah atau tempat keja. Pada mulanya, adalah tidak mudah untuk mengenali persoalan-persoalan ini sebagai tanda-tanda dari penyakit mental utama


.

Penyebab Gangguan Bipolar:

Abnormalitas bagian-bagian otak

Dari penelitian pada penderita gangguan bipolar berusia dewasa, diketahui bahwa pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3. Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) menunjukan penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis). Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian-bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif.

Serangan Virus

Gangguan bipolar belum diketahui secara pasti penyebabnya, tetapi diduga berkaitan dengan virus yang menyerang otak. Serangan virus berlangsung semasa janin dalam kandungan atau di tahun pertama sesudah lahir. Namun baru 15-20 tahun kemudian mewujud menjadi bipolar. “Itu karena pada usia 15 tahun kelenjar timus dan pinealis yang mengeluarkan hormone yang dapat mencegah gangguan psikiatrik hebat sudah berkurang menjadi 50 persen,” papar Dr. Yul Iskandar, Sp.KJ, Ph.D, psikiater dari RS Khusus Darma Graha.

Ketidakseimbangan “Key chemicals”

Bipolar Disorder itu disebabkan oleh ketidakseimbangan "key chemicals" (cairan kimia utama) dalam otak kita. Otak kita itu terdiri dari bermilyar-milyar sel-sel syaraf yang secara konstan menyampaikan informasi dari sel satu ke sel lainnya. Untuk menjaga kestabilan arus informasi dari sel ke sel maka otak menghasilkan cairan yang dinamakan "neurotrnasmitters". 2 Neurotransmitters yang diperlukan otak untuk berfungsi adalah dopamine dan serotonin, yang memegang peranan penting dalam kesehatan emosional.

Para pakar yakin bahwa jika salah satu dari susunan neurotransmitters itu nggak seimbang maka akan mengakibatkan Bipolar Disorder. Contohnya, kalo terlalu tinggi jumlah dopamine pada bagian tertentu dalam otak kita, maka akan menimbulkan gejala halusinasi, tetapi bila dopamine terlalu rendah, maka akan menimbulkan gejala kurangnya energi.

Faktor Genetik

Gen bawaan ternyata bisa menjadi faktor umum penyebab bipolar disorder. Seseorang yang lahir dari orang tua yang salah-satunya merupakan pengidap bipolar disorder memiliki resiko mengidap penyakit yang sama sebesar 15%-30% dan bila kedua orang tuanya mengidap bipolar disorder, maka 50%-75%. anak-anaknya beresiko mengidap bipolar disorder.

Namun gen-gen bukan satu-satunya faktor risiko untuk penyakit bipolar. Studi-studi dari kembar-kembar yang identis telah menunjukan bahwa kembar dari seseorang dengan penyakit bipolar tidak selalu mengembangkan penyakit. Ini adalah penting karena kembar-kembar yang identis berbagi semua gen-gen yang sama. Hasil-hasil studi menyarankan faktor-faktor selain gen-gen juga berpengaruh.
(http://www.totalkesehatananda.com/bipolar4.html)

Menurut dr. A. Kusumawardhani, Sp.KJ, dari sudut pandang etiologi, gangguan bipolar diduga merupakan interaksi dari berbagai faktor. Ditemukan bahwa hanya 30% yang disebabkan oleh stressor lingkungan.

Semua kemungkinan penyebab gangguan bipolar di atas, baru merupakan dugaan dan masih dalam proses penelitian lebih lanjut. Jadi penyebab gangguan bipolar yang sebenarnya belum diketahui dengan pasti sampai saat ini.

Beberapa kemungkinan penyebab bipolar yang dijelaskan di atas punya kesamaan sebenarnya, yaitu semuanya merupakan faktor-faktor fisik. Karena penyebabnya faktor fisik, berarti terapi atau pengobatannya akan lebih efektif dengan aktivitas fisik pula. Tapi ini hanya analisa saya berdasarkan pengalaman pribadi selama bergelut dengan bipolar. Tentunya terapi fisik akan lebih efektif lagi jika dikombinasikan dengan terapi lain sesuai petunjuk psikiater.




Usaha embuh dari Bipolar Disorder


1. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang saya maksud adalah olah raga, lebih spesifik lagi olah raga permainan yang sangat saya sukai yaitu Bola Voli. Soal ini sudah saja jelaskan secara detail dan lengkap pada posting ini.
Saya banyak mendapatkan manfaat dari kegiatan olah raga ini diantaranya : secara fisik saya lebih sehat, perkembangan dan postur tubuh juga lebih bagus. Secara psikologis saya lebih percaya diri, banyak mendapat kepuasan batin, kegembiraan dan kebahagiaan saat berada di arena maupun di luar arena permainan.
Dalam menjalankan aktivitas olah raga ini, saya melakukannya dengan sepenuh hati dan antusiasme tinggi, karena saya memang sangat menyukainya. Saat latihan ketahanan fisik misalnya, oleh pelatih dan para senior, setiap pemain diharuskan menjalankan latihan sampai puncak ketahanan fisik.
Saya dan taman-teman satu tim biasa melakukan latihan ketahanan fisik di bawah panasnya terik matahari siang atau sore hari yang menyengat, sampai kepala terasa pusing bahkan sampai muntah. Begitu pula jika kami berlari, kami baru akan berhenti berlari jika kaki seakan tak bisa melangkah lagi dan napas seakan sudah habis terkuras. Jika belum sampai ke titik itu berarti kami belum sampai di puncak ketahanan fisik.
Latihan ketahanan fisik seperti itu kami lakukan paling sedikit dua kali seminggu selama kurang lebih dua sampai tiga jam sehari. hari-hari lainnya kami melakukan latihan teknik permainan dan kerjasama tim yang tidak terlalu menguras tenaga. Selebihnya kami bermain di lapangan atau melakukan latih tanding dengan tim-tim lain.
Inilah inti dari terapi penyembuhan bipolar yang saya jalani. Setelah menjalani aktivitas fisik ini dengan intensif, saya merasakan percepatan penyembuhan bipolar saya.

2. Aktivitas sosial

Dalam aktivitas sosial, saya mulai membaurkan diri dalam beragam kegiatan di lingkungan sekitar, terutama dalam kegiatan remaja. Saya lebih membuka diri, tidak pilih-pilih teman dan lingkungan pergaulan. Memperluas relasi pertemanan, lingkup pergaulan dan memperbanyak interaksi sosial. Saya juga memberanikan diri melakukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak/jarang saya lakukan. Lebih banyak menjalani aktivitas yang sifatnya menghibur dan menyenangkan, ketimbang menyendiri dan berdiam diri. Dengan semakin baiknya kemampuan dalam berkomunikasi, perlahan tapi pasti rasa percaya diri juga semakin meningkat, sebaliknya rasa minder dan rendah diri semakin terkikis.


3. Aktivitas sepiritual


Saya pernah mendengar wejangan seorang kyai, kurang lebih begini : ketika kita berdo’a, memohon kepada Tuhan, lakukanlah seperti seorang anak yang meminta Sesuatu kepada orang tuanya. Si anak biasanya menangis sejadi-jadinya jika keinginannya tidak dipenuhi. Jika anaknya sudah menangis seperti itu, biasanya orang tua akan mengabulkan permintaan si anak.
Saya suka berdo’a dan memohon kesembuhan kepada Allah dengan sepenuh hati segenap jiwa sering tak terasa air mata meleleh membasahi pipi. Saya merasa tak ada siapa pun yang bisa memahami dan menolong saya dari belenggu gangguan jiwa yang tak saya fahami, kecuali Dia yang maha segalanya. Saya yakin Allah melihat pendertaan batin saya, memahami gejolak jiwa dan mendengar do’a saya. Saat bersimpuh, bersujud dan berdo’a di hadapan-Nya, saya merasa ada tempat mengadu dan bergantung. Saya merasakan ketenangan, ketenteraman dan kedamaian jiwa, seperti seorang anak yang berada dalam dekapan penuh kasih sayang seorang ibu.
Aktivitas spiritual lain yang menurut saya sangat membantu mempercepat penyembuhan bipolar adalah ibadah puasa, terutama puasa Rhamadhan yang dijalankan sebulan penuh. Soal ini sudah saya jelaskan dengan rinci pada posting ini dan ini.

Namun sebaik apa pun terapi dan pengobatan bipolar yang anda jalani, tak akan efektif dan optimal hasilnya jika anda tak memiliki 3 hal :
Kemauan kuat untuk sembuh
Keyakinan yang kokoh kepada diri-sendiri dan kepada Tuhan bahwa anda bisa sembuh
Semangat, antusiasme dan disiplin diri dalam menjalani terapi/pengobatan


Bipolar disorder, bagiku penderitanya adalah orang yang kuat meskipun dalam kenyata’anya mereka terlihat lemah dalam menyikapi berbagai permasalahan. Kesalahan yang sering terjadi adalah, bila seseorang itu sering mengalami depresi dan hanya merasa bahwa hal tersebut adaalah kewajaran dan apabila keluarga ataupun orang tua tidak percaya dan hanya menganggap sang anak berlebihan dalam menjalani hidupnya. Entahlah? Seharusnya kita lebih waspada ? dalam menyikapi masalah mental ataupun yang berhubungan dengan psikis.


Berikut ini sebuah ungkapan hati yang mohon ma’af saya ambil untuk saya tampilkan di sini.

Tak ada satu orangpun yang mau dilahirkan memiliki ganggguan kejiwaan, mungkin aku adalah orang yang terpilih oleh ALLAH untuk merasakan enaknya GAD. Ya begitulah manusia selalu melakukan (self defense mechanism) untuk menutupi kekurangannya.
Tapi aku tetap bangga dengan kekurangan ini, kekurangan ini adalah kelebihanku., kelebihan dalam menerima ketakutan yang berlebih, kecemasan yang berlebih ,dan ketidak wajaran yang berlebih pula.
Mengapa aku tetap eksis? Karena aku menganggap bukan aku sendiri yang tidak sempurna semua orang juga tidak sempurna, mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dibutuhkan energi dan usaha yang keras dibanding manusia normal.

Maka kuberteriak dalam kata yang bermakna :
Sebuah kerinduan terasa menumpuk menerjang penat yang terbendung, terhalang oleh batas
Batas dimana aku berputar membayang khayal rasa hati
Namun mati dan membeku oleh jejak malam, terputus dan tak tertumpahkan,
Jatuh dalam keluh kesah yg memanjang.......
Memandang jauh sesal menyesal, mengapa tak berani mengapa tak mencoba
Terus duduk bersimpuh mengucap terus mengucap, dimanakah kebenaran dimanakah ketenangan…..
Kerinduan yang terus kucari , kerinduan yg terus berlari, memacu adrenalin spiritualku
Terus kucari dalam langkah berjalan menyusuri jejak menurut kata hati
Terus ku cari dalam sebuah duduk, ku bersimpuh di mesjid mengumandangkan takbir dan dzikir
Terus ku cari berkelana dalam tanya pada manusia linuwih
Terus kucari dalam malam kontemplasi mengingat rentetan jejak hidup masa lalu
Adakah hasil yg didapat ?
Setidaknya ketenangan jiwa yg ku harapkan
Setidaknya definisi pasti dari jiwa yg gagah berani
Setidaknya gejolak rasa cemas yg tinggi bisa ku atasi
Adakah ?
Sejujurnya apa yg saya alami adalah sebuah cobaan seperti halnya kepada insan-insan lain
Sejujurnya saya memang beda dengan orang lain
Sejujurnya saya belum mendapatkan apa-apa, selain terus muncul pertanyaan silih berganti, Kecemasan silih berganti
Sejujurnya aku memang manusia General Anxiety Disorder (GAD)
Teman dari Shcizoprenia, Panic Disorder,Depresi ataupun Gangguan Bipolar atau siapa lagi terlalu banyak untuk diingat
Maka sejujurnya teman sejatiku adalah Xanax Xr 1 mg , obat anti cemasku
Setiap hari kau bersetubuh denganku.....
Bahkan aku sangat tergantung padanya
Persetan,,,,, yang penting aku bukan sampah masyarakat
Aku bukan pembunuh
Aku bukan koruptor
Aku adalah beda......yang takut pada sesuatu yang seharusnya tidak takut
Apakah ini sebuah siksaaan? Ya sangat menyakitkan , seiring dengan sebuah pengertian yang dalam dan kepasrahan akhirnya hal tersebut kunikmati saja seperti ketika aku mendapat kebahagiaan!
Aku selalu menunggu jawaban doa’ku setiap hari, dan aku terus menunggu entah kapan datangnya……..walau lelah lunglai, aku tak pernah mau meyebutkan kata MENYERAH

Puisi Bipolar

Bipolar! Oh Bipolar!
Oleh Michael Comes Back
Bipolar! Oh bipolar!
Setahuku kau bukan penyakit menular!
Namun ada saat kumerasa emosiku menjalar!
Dan membuat segala sesuatu yang kulihat memudar!
Apakah yang kurasakan ini seperti bintang yang berpendar?
Yang cahayanya terpancar namun terpisah lalu terpencar?
Apakah jiwaku akan selalu terbagi dan berpencar?
Hingga hidupkupun terasa sukar?
Bipolar! Oh bipolar!
memikirkanmu, dapatkah aku menggunakan nalar?
Tanpa terasa pikiranku berjalan meliuk-liuk seperti ular!
Tak pernah hidupku stabil bagai garis datar!
Di dalam hati aku selalu berujar!
Ayo mari kita selalu tegar!
Namun yang terjadi hanyalah gusar!
Gundah gulana dan berputar-putar!
Kadang ku merasa ku terjun ke dalam jurang tak berdasar!
Atau masuk ke dalam angin yang berpusar!
Bipolar! Oh bipolar!
Takkan lagi aku gemetar!
Kukan memelukmu seperti pasangan di atas altar!
Sampai ajalku mengantar!

Ini semua tentang sebuah cerita hidup seorang penderita bipolar. Dimana mereka merasa terasingkan, merasa berbeda, ketakutan, depresi, kecewa, dan tak mudah ipahami. Namun mereka hanya ingin sesuatu yang tulus untuk mendengarkan. Sadarilah bahwa setiap orang juga butuh didengarkan bukan hanya untuk dijadikan tempat sebagai pencurahan. Terkadang didengarkan adalah obat hati yang paling baik meskipun kita tak dapat member solusi terbaik. Meski Nampak sangat berlebihan bagi kita, namun percayalah sang penderita juga ingin bebas dan lepas dari segala belenggu yang mengekang jiwa. Orang normal mungkin bisa berfikir biasa, tapi mereka. Ya kita tak akan pernah tau sebelum merasakan.
Yah……….. Untuk penderita bipolar. Tetaplah semangat dalam menjalani hidup dan memandang segala hal dalam segi yang positif. Yakinlah bahwa inilah jalan terbaik bagi Allah yang telah diberikan pada kita. Dalam segala masalah ada solusi, dalam sgala sakit pasti ada obat. Karena itu, yakinlah bahwa kalian dapat sembuh.

Di sini ada beberapa solusi yang saya temukan dari beberapa sumber.

All perfect praise be to Allaah, The Lord of the Worlds. I testify that there is none worthy of worship except Allaah, and that Muhammad  sallallaahu  `alayhi  wa  sallam ( may  Allaah exalt his mention ) is His slave and Messenger.
It is not permissible for a Muslim (male or female) to commit suicide while being conscious about what he/she does. Suicide is a very serious matter and it has very painful consequences; for more benefit, please refer to Fataawa 107193, 84296 and 96097.
We believe that you are not completely mentally sick and this appears from your balanced writing in your question. However, it appears that you are suffering a little bit from obsessive compulsive disorder and this can be treated. First of all, you should seek the help of Allaah and seek refuge in Him from the devil, and perform acts of obedience and supplicate Him, and perform Ruqyah on yourself many times as discussed in Fatwa 88486. Also, you should recite the morning and evening mention of Allaah and avoid committing sins and befriending a bad company, and you should be keen on performing acts of obedience, especially the five obligatory daily prayers.
Besides, you should consult some trustworthy psychologist so that they could help you because there is no illness except that it has a cure.
Allaah Know best.

Segala puji bagi Allah yang sempurna, Tuhan semesta alam. Saya bersaksi bahwa tidak ada yang patut disembah kecuali Allah, dan bahwa Muhammad Shallallahu `alaihi wa sallam (semoga Allah meninggikan menyebutkan nya) adalah hamba dan Rasul.
Hal ini tidak diperbolehkan untuk bunuh diri Muslim (pria atau wanita) untuk melakukan sementara sadar tentang apa yang dia / dia lakukan. Bunuh diri adalah masalah yang sangat serius dan memiliki konsekuensi yang sangat menyakitkan, karena manfaat lebih, silakan lihat Fatawa 107.193, 84.296, dan 96097.
Kami percaya bahwa Anda tidak benar-benar sakit jiwa dan ini muncul dari tulisan yang seimbang Anda dalam pertanyaan Anda. Namun, tampak bahwa Anda menderita sedikit dari gangguan obsesif kompulsif dan ini dapat diobati. Pertama-tama, Anda harus mencari bantuan dari Allah dan berlindung kepada-Nya dari setan, dan melakukan tindakan ketaatan dan berdoa kepada-Nya, dan melakukan Ruqyah pada diri sendiri berkali-kali seperti yang dibahas dalam Fatwa 88.486. Juga, Anda harus membaca pagi dan sore menyebutkan Allah dan menghindari melakukan dosa dan berteman dengan perusahaan yang buruk, dan Anda harus tertarik untuk melakukan tindakan ketaatan, terutama shalat lima waktu wajib.
Selain itu, Anda harus berkonsultasi dengan beberapa psikolog dapat dipercaya sehingga mereka bisa membantu Anda karena tidak ada penyakit kecuali bahwa ia memiliki obatnya.
Allah tahu yang terbaik.

Sumber :


7 komentar:

Cynthia-Cynthiop mengatakan...

Assalamualaikum, boleh kenalan, kebetulan saya juga seorang bipolar.

Unknown mengatakan...

selamat siang. itu hny trailer atau ada filmny. karn saya cari di youtube hnya ada trailernya saja

Unknown mengatakan...

saya juga penderita bipolar

aim mengatakan...

Adik saya menderita karena gangguan penyakit ini. Tetapi ia bisa sembuh tuntas. Memang prosesnya hampir 1 bulan lebih...

wannagosomewhereelse? mengatakan...

aku menderita bipolar,usiaku masih 14 tahun, dan nggak ada yang tau, bahkan ortuku kalo aq menderita bipolar, samoai saat ini aku msih menanggung penyakit ini sendirian tanpa dukungan dari orang sekitarku

Unknown mengatakan...

Aku jg penderita bipolar. Udah sekitar 4 tahun aku menderita penyakit ini dan gaada yg tau soal ini bahkan keluargaku sendiri jg gatau. Tp aku yakin aku bisa sembuh walaupun harus berjuang sendirian dan tanpa support dari siapapun. Tetap semangat menjalani hidup.

Unknown mengatakan...

Sembuh total? Mana ada bipolar smbuh total. Yang ada hnya lh niat untuk mengendalikannya. Sebulan udh bisa smbuh? Wah hbatt ya... Brg kli bukn bipolar. Karena sy ini pengidapnya. Dan butuh wktu bertahun tahun untuk smbuh. Nyata ny ini gngguan tidak bisa smbuh melainkan mengendalikan ny sj. Saat suatu saat kita di hadapkan dgn persoalan yg mnybabkn depesi, mka pnykit ini akn timbul dan butuh wktu lma untuk menstabilkannya.

Posting Komentar

Links

Office

 
Free Flash TemplatesRiad In FezFree joomla templatesAgence Web MarocMusic Videos OnlineFree Website templateswww.seodesign.usFree Wordpress Themeswww.freethemes4all.comFree Blog TemplatesLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesSoccer Videos OnlineFree Wordpress ThemesFree CSS Templates Dreamweaver